Bait sang Kartini
Panas terik sekali, tak
menjadi hambatan untuk maju
Hujan yang terus
mengalir pun sama
Bertemu dengan adat dan
budaya yang saling berpilih kasih
Hak perempuan dibatasi
Tak ada yang tau tangis
sudah turun, membanjiri pipi
Tak ada yang peduli
Padahal rintihan itu
sangat jelas nyata, mengelilingi
Para insan berpura-pura
tuli
Perempuan menjadi budak
Perempuan di kekang
Perempuan dibatasi
Perempuan yang tidak
memiliki keadilan
Perempuan terbuang dan
terbelakang
Lemah menguasai
Tenaga terkuras habis
Hanya berpasrah
Dan menerima siksaan
jiwa
Kini semua itu telah
sirna dan tiada
Sang Kartini lah yang
memperjuangkan
Wahai Kartini yang
mulia
Atas jasamu lah kami
sekarang bisa berdiri kokoh
Perempuan bisa bebas
Perempuan setara
Perempuan dan keadilan
Perempuan merdeka
Aku perempuan, sama
sepertimu
Tapi, aku tak sehebat
dan sekuat perjuanganmu
Dimana pun bumi dipijak
di sanalah langit dijunjung
Perempuan haruslah
tetap bekerja keras dan harus menjunjung tinggi harga dirinya
Tak ada lagi luka
maupun duka
Semuanya hilang dan
sirna
Berkat Ibu kita Kartini
sang putri ksatria
Publisher : LSO Jurnalistik RPGM

Mantap������
BalasHapusPosting Komentar